-->

Zarco Ungkap Tantangan Balapan di Assen: "Tak Semudah yang Dibayangkan"




Assen – Dilansir dari Motosan, Johann Zarco membagikan pengalamannya usai menuntaskan balapan MotoGP Belanda di posisi ke-12, sekaligus menjadi pembalap Honda terbaik di garis finis. Meski meraih poin, Zarco mengaku balapan tersebut penuh tantangan, terutama karena ia gagal mengejar para pembalap Ducati yang mendominasi.

Menurut Zarco, empat poin yang diraihnya merupakan pelipur lara setelah hasil buruk di Aragon dan Mugello. Ia juga menyoroti bahwa sebagian posisinya didapat karena insiden pembalap lain, bukan karena ritme balap yang kuat.

“Saya sebenarnya punya peluang bagus di hari Sabtu, tapi motor sudah berada di batas performa maksimal. Untuk balapan panjang, kami harus kelola situasinya secara berbeda,” ujar Zarco.

Momen krusial terjadi saat Zarco berada di belakang Fabio Di Giannantonio. Namun upaya mengejar Ducati milik Diggia terasa mustahil. “Itu sulit, tapi dibandingkan tahun lalu kami ada peningkatan. Selisih waktu ke pemenang kini 24 detik, padahal tahun lalu 42 detik,” tambahnya optimis.

Zarco juga mengakui bahwa secara teknis, akhir pekan di Assen membuatnya frustrasi. “Setiap kali ada progres kecil, besoknya kami malah mundur lagi. Mungkin kami sudah mencapai batas teknis dan belum tahu cara mengatasinya,” katanya.

Soal perbedaan strategi antara Sprint Race dan balapan utama, Zarco menyebut dirinya kehabisan energi. “Kemarin saya all out 20 menit. Hari ini harus 40 menit, tapi tenaga saya jelas berbeda,” ucapnya.

Menariknya, Zarco adalah satu-satunya pembalap yang tetap menggunakan ban lunak saat semua beralih ke medium. Meski begitu, menurutnya bukan ban yang jadi masalah utama. “Honda menilai ban lunak lebih cocok. Masalahnya, saya tak bisa mengendarai motor sesuai kebutuhan kami.”


---

#JohannZarco #MotoGPAssen #HondaRacing #MotoGPNews #DucatiDominance #ZarcoUpdate #MotoGP2025 #SprintRace #BanMotoGP #DilansirDariMotosan